Kamis, 11 Desember 2014

A fake bliss

Aku bermimpi, aku bermimpi aku merangkak sampai Surga. Peluh membasahi dahi dan sekujur tubuhku, kala itu tak henti-hentinya nanar mataku menatap tempat perhentian terakhir ini. Betapa bangganya aku. Betapa senangnya aku. Bahkan seseorang yang bersanding nama Izrail tak kerap meninggalkan jejaknya di beranda kamarku, tak kurasakan nadiku terputus. Aku seperti disuntikkan opium dan dibanjur air hujan yang bening.

Ternyata aku sedang berdiri di gurun pasir. Surga itu tak lebih dari fatamorgana. Pohon rindang yang kupandangi ternyata kaktus yang berduri. Air yang kuraup seketika berubah menjadi butir-butir pasir berbalur Kristal yang tak bisa diserap ususku. Kursi berlian di depanku adalah kayu yang terseok dari jalanan yang entah ratusan kilometer jauhnya.

Maafkan aku yang selama ini diam. Aku tidak bisa bicara dan tidak bisa menengadah karena mulutku dan tangkanku terbekap. Jarum detik jam terlihat lebih pendek, aku pikir aku masih punya banyak waktu untuk membuka tali bekap ini.

Aku menangis.

Aku berharap aku melihat si kecil Ismail yang mengeluarkan air dari goyangan kakinya. Aku berharap bertemu dengan Adam dan Hawa yang mau membagikan buah khuldinya. Aku berharap berpapasan dengan pasukan Quraisy yang membawa bekal perang.

Aku menangis,

Tak satupun dari mereka kutemui.

Aku melukai diriku, berharap ku bangun dari mimpi buruk yang membakar tubuhku. Aku mencakar pasir dan melempar sumpah serapah.

Aku terkungkung dalam mimpiku. Keringatku menguap mendidih dengan api matahari. Kulitku kering tersapu panas dan hujan pasir. Nafasku tersengal.

Maafkan aku yang akan menjadi diam.

Aku akan mengunjungiMu di balik fatamorgana yang Kau tunjukkan. Tak apa jika harus merangkak. Aku tak tahu diri jika aku meminta dua kaki ini mengayuh pedal di kaki bumi untuk mengantarku ke Surga. Harga diriku tak layak untuk membayar kendaraan yang Kau tawarkan. Semai dosaku dahulu telah menjadi bibit yang tak berhenti tumbuh hingga puncak langit. Kau menyaksikan itu. Tunggu aku yang sedang merangkak mengejarMu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar