Sabtu, 26 Juli 2014

Another 'Love' Post

Pernah jatuh cinta?

Wajahnya muncul tiap malam sampai-sampai kamu bergumam “jangan-jangan gue dipelet”. Minta teman dekat untuk cari tahu, ke-GR-an karena ditanya-tanya terus. Berpikir panjang kapan harus bicara dari hati ke hati? When is the right time to confess everything? Apalagi cewek, kebingungan harus bilang suka bagaimana, hanya bisa berharap “dude, come move and tell me!”. I won’t tell further how it feels and how we react as normal human being when we fall in love. Just...coba ingat berapa banyak perbuatan bodoh yang kamu lakukan? Dan tersenyumlah.

Mungkin sekarang kamu lagi GR karena merasa diperhatikan lebih oleh seseorang?

Tapi, pernah terbayang ga, kalau ternyata ada yang diam-diam melukis kamu di setiap kanvas yang dia punya, menggambar setiap tingkah kamu di buku catatannya lewat tulisan, tidak pernah terlihat melirikmu tiap kali ketemu, hanya memandang punggungmu di kala orang sekitar sibuk; tidak pernah terlihat dari sms atau gaya bicaranya bahwa dia sedang suka kamu?

Kamu tidak akan pernah sadar sampai orang yang saya maksud di atas benar-benar mendatangimu karena tidak kuasa menahan segala rasa itu. Finally when the confession comes to you, kamu punya dua kemungkinan respon: terkejut dan/atau tertawa.

Terkejut bagai dapat durian runtuh setelah merasa pungguk merindukan bulan. Mungkin kamu hanya bisa mangap seraya hati bilang “Man, Ive been admiring you since ever! Ive never known you have the same feeling, you never showed it up!”

Tertawa bagai dikelitiki bulu ayam setelah pungguk tak pernah merindukan bulan. Mungkin kamu hanya bisa tertawa seraya hati bilang “Dude, we’ve been friends since ever! You know my type...” Friendzone.

Atau terkejut sekaligus tertawa “Well, you know, I actually never notice you because you’re just not my type.” Atau “Why? Don’t you think I will not like you because....we’re ‘different’?”

Mungkin kamu tak enak hati untuk jawaban yang ke 2 dan 3, but hey somehow life could be that hurt. It is just a period of that stupid moment that guy probably repeated over, sorry to say. Love is blind, remember?

Atau...kamu terkejut atau tertawa karena memang tidak pernah punya kesempatan untuk mengenalnya lebih jauh, because he just didnt show it up. Tiba-tiba confess tanpa prolog yang kamu sebut, PDKT. Wah, kalau begini, hati-hati, jangan-jangan nanti kamu suka hanya sebatas karena diperhatikan dan ingin diperhatikan? You gotta think the future, be realistic.

Cinta katanya tak pernah salah. Yah bagaimana mau menyalahkan hal tak berwujud? But hey let’s try to accept love in a right way.
Naturally, we will be craving for attention. Tapi sebenarnya yang lebih kita butuhkan bukan atensi yang dibuat-buat atau atensi tak beralasan. What I see nowadays, with all ‘jomblo’ propaganda all over social media, tanpa sadar kita punya keinginan untuk punya pacar; jangan sampai ketika kesempatan itu datang, we don’t really think twice to accept the love. If you know what I mean..

Cinta diam-diam bagi saya terlihat lebih elegan. But really, I don’t need that stupid thing guys do like painting the girl’s face you like on your bedroom wall, for instance. Everyone will probably pardon the falling in love stupidity. But okay, whenever you passed the stupid phase, cobalah untuk berkaca dari kejadian itu.

Cinta diam-diam terlihat lebih elegan, tapi bukan berarti harus selamanya diam. PDKT itu memang penting kok, but it should be in the right time, just like what I said, jangan sampai kamu suka hanya karena sebatas ingin diperhatikan tanpa alasan lebih yang menyangkut hidup kamu ke depan.

Jangan sampai kamu suka hanya karena cinta bicara tanpa melihat ‘segala perbedaan’ yang tidak bisa dielakkan, entah pakai PDKT atau diam-diam.

Well, karena katanya cinta buta. Dia tidak punya mata apalagi otak untuk berpikir objektif dan realistis. Kalau begitu, buatlah cinta diam-diam itu dalam bentuk kagummu terhadapnya dan sampaikanlah kagum itu lewat doa. Tuhan yang akan menunjukkan segalanya.

Tidak perlu terburu-buru. Berdoalah untuk dia. Insya Allah ada orang di luar sana yang juga diam-diam mendoakan kamu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar