Never thought before that I wanted to be part of you,
Bukan, ini bukan tulisan perpisahan.
Rasanya waktu berjalan sangat cepat, rasanya baru kemarin gue angkat tangan di kegiatan LK 2 Priangan dan menyatakan “Sejujurnya, saya tidak tahu apa2 soal ISMAFARSI, saya merasa dijudge di sini”
Baru kemarin kesan pertama gue ketika melihat sosok Poppy yang dewasa lagi keibuan berbicara di forum; memberikan saran solutif yang buat gue angguk-angguk kepala. Baru kemarin rasanya alis gue sedikit terangkat ketika mendengar Saiful dengan kritisnya berbicara pakai embel-embel ‘jebolan mentoring’ yang somehow setiap liat dia, jadi keingat tagline ‘jebolan mentoring’nya. Haha. Baru kemarin rasanya melihat Ifa penuh semangat mencurahkan rasa ingin tahunya akan ISMAFARSI. Baru kemarin ya. Duh bukan, this is not a good bye-prolog.
Never thought before that I wanted to be part of you until that day in Malang…
I saw a different ‘landscape’, felt a different atmosphere, smelt something challenge (wait, this was so not me).
Iya. Pengurus ISMAFARSI Bersinar di LK3 kemudian dengan pandainya mengambil hati gue, it was like “Man, you guys are way too cool! You offer service, a devotion, a rare dedication.” Sampai tercetus lah sedikit keinginan itu, untuk menjadi seperti mereka.
Ingat sekali waktu itu gue duduk di depan; tak sengaja menyisakan satu tempat duduk kosong tak berpenghuni yang tau-tau diisi cowok berjaket-kuning. Perkenalan kami dimulai dengan cerita mengalir dari cowok berjakun itu (jakun?); cerita dirinya bertemu dengan Menteri Kesehatan, dirinya yang suka menulis karya tulis ilmiah, dirinya yang menjadi konseptor ILC (aha! Found an intercept), dan lain-lain. Yah, siapa yang tidak kagum dengan sosok ini? Sosok yang sekarang menjadi seorang pemimpin ISMAFARSI. Cie elah.
Belum berhenti kepala gue manggut-manggut, kemudian gue disuguhi presentasi dari Mas Yoce, Jaya, Apri, Aris, dll. I was like “this guys really know what theyre doing”.
Sampai PRAMUNAS. The proud transform into sympathy. Sun seemed to hide, give its turn to the cloudy bloody day to come in charge #halah. I have my own perception toward this organization, the different one from yesterday, somehow the desire to be the chairpersons kind of gone. Kind of. “Girl, welcome to Indonesia” they say.
Singkat cerita, orang-orang yang gue temui di Malang lah yang kemudian sedikit banyak mengubah persepsi gue tentang Farmasi itu sendiri. Thanks to LK3, latihan kepemimpinan yang menjadi turning point gue (after the one I had in ITB) dalam melihat status dan peran mahasiswa, khususnya mahasiswa Farmasi. Momen berbeda yang membuka gue akan keberagaman Indonesia dari sudut pandang yang baru, quite a lot different compare to AFS orientation or any national program I attended for several times. It was a gripping moment after all despite the creepy pramunas :)
Tiba di event Nasional ke dua gue. Ridho a.k.a cowok berjaket kuning mencalonkan diri sebagai Sekjen ISMAFARSI. Yup, he was chosen. Tibalah masa itu, masa-masa bingung daftar SA atau nggak. Masa yang diiringi dengan berbagai pertimbangan luar biasa sampai air mata menjadi bagian dari skenario di masa itu hahaha ya sori lebay. Pertimbangan akademik, mimpi-mimpi 2014, dan amanah lain di kampus (karena gue bukan tipe orang yang senang nemplok sana sini – prinsip gue daripada ada kemungkinan ga total di satu, better ga usah cari amanah lain-) jadi pertimbangan utama. Gue yang biasanya sangat jarang bersapa dengan Priangan Ranger, mau gamau meminta pertimbangan mereka. Berkali-kali chat dengan Bang Jaya lumayan ada pencerahan; chat dengan Saiful, gada pencerahan karena dia pun sama-sama bingung daftar atau ngga. Chat dengan Ifa hampir setiap hari, duh bikin galau luar biasa. Ngobrol dengan kakak, dia bilang “kalau ngabisin duit orang tua, ga usah.” Galaunya nyampe ke hati bagian dalam (?). Ngobrol dengan teman-teman unit dan jurusan baru kemudian gue memutuskan untuk tidak mendaftar karena alasan yang buat gue manggut seribu manggut. Ah, the universe seemed not supporting. Ngobrol lagi dengan Ifa, she said something ‘jleb’ yang kemudian mengubah keputusan gue untuk daftar. Ngobrol lagi dengan Saiful, he said “ni, ini tuh D U A T A H U N” dan kata-kata pesimis lainnya, gue akhirnya memutuskan utk tidak mendaftar. Besoknya, seseorang tiba-tiba ngewhatsapp gue, and out of nowhere, mungkin dia punya kekuatan merasuki pikiran gue, I eventually enrolled. Duh. Oke maaf curhat.
UPGRADING. Mungkin momen ini jadi salah satu momen yang buat semangat gue bertambah; ditambah dengan rakernas, semangat gue mulai memercikan api, walau sering selama rakernas padam lagi karena merasa terbebani. Namun kehadiran teman-teman hebat yang tidak pernah sebelumnya terpikirkan akan berada di sekeliling kalian, memberikan koleksi warna baru di kehidupan gue, percikan api itu perlahan membesar #tsah. I saw you girls and guys have your own true color. Apri yang lucu nan kebapak-an, azai yang suka tiba-tiba crack the ice, faisal yang kalem-kalem gila dan pekerja keras, ghicha yang rajin dan super ngegemesin, ifa yang …(ah da kita mah punya alur cerita sendiri yang panjaaang :)), ipul yang bisa diandalkan di mana-mana, jo yang solutif dan tenang, khansa yang cuek-cuek peduli dan suka ngebully ghicha, memel yang murah senyum dan selalu bisa diandalkan dalam menangkap momen, poppy yang keibuan, solutif, dan ngefans berat sama ipul, qonita yang super ramah dan senyumnya bikin gemes, ridho yang mengayomi dan selalu positif, silvy yang telaten dan grecep apalagi masalah perduitan, tor yang kalem-kalem ramah, za yang selow dan selalu senyum, fio yang pekerja keras dan pecinta damai (?), bang Sabda yang tegas dan diem-diem iseng, zura yang selalu menyapa dan membaur, Ashar yang baik hati dan tekun, iam yang selalu positif, ngegemesin dan jago masak, aris…though our last meeting was in LK 3 so I haven’t known you really well, I know you also have that unique color, I know youre that diligent and hard worker guy! (Hope we can meet in another chance :))
Anyway, bisa jadi gue salah membaca warna kalian, friendship is all about time, right? We will know each other deeper, expected thing might exist yet unexpected moment may happen, gada yang tahu ke depannya kaya apa, friction and love may be coming together with us along the way, it is life. We still have one and a half year, gue secara pribadi meminta bimbingan teman-teman semua, karena bisa jadi ketika alasan lain masih dicoba dibangun untuk mencintai peran ini, setidaknya cinta gue ke kalian akan mempercepat alasan-alasan lain muncul dan bisa buat gue tetap bertahan menjalani peran ahaha.
Sorry for the melancholic sentences wkwk Coba teman-teman ingat lagi awal mula keterlibatan teman-teman di ISMAFARSI, tujuan awal kita, niat kita, semuanya yang sampai membawa kita sampai sini. God indeed planned all of it since we don’t know when. Well, It is obviously not a going-away story. Ini salam pembuka dariku, salam untuk menciptakan semangat dari percikan api menjadi bara, untuk ISMAFARSI luar biasa. Halo ISMAFARSI :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar